Minggu, 14 November 2010

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS PENANGANAN BAD NEWS DALAM SUATU PERUSAHAAN

Posted on February 1, 2010 by rajufebrian
http://rajufebrian.files.wordpress.com/2010/02/01-02-akio-toyoda.jpg?w=468
(Junko Kimura/Getty Images)
VIVAnews - Honda akan menarik seluruh mobil Jazz yang diproduksi tahun 2001 sampai 2008. Honda menyatakan, terdapat kesalahan produksi yang bisa memicu kebakaran. Keputusan penarikan ini muncul setelah sebuah Honda Jazz yang terbakar merenggut nyawa seorang balita berusia dua tahun bernama Vanilla Nurse di Afrika Selatan. Honda Inggris lalu mengeluarkan kebijakan menarik 171 ribu Jazz yang ada di negeri itu.
Honda Inggris, seperti diberitakan timesonline.co.uk, Jumat 29 Januari 2010, menyatakan akan menghubungi seluruh pemilik Honda Jazz. Honda menyatakan, tombol jendela di mobil itu bisa mengakibatkan hubungan pendek dan menimbulkan api jika terkena air. Kondisi ini kemungkinan besar berdampak atas 646 ribu Honda Jazz di seluruh dunia.  Penarikan ini muncul di saat pengguna Toyota juga dikhawatirkan dengan sejumlah kasus kematian karena kesalahan produksi. Di Amerika Serikat, muncul 19 laporan kematian akibat pedal gas Toyota terus tertekan sementara pengendara sudah menarik kakinya.
Tokyo, 31 Januari 2010 - Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, Sabtu (30/1) menyatakan meminta maaf kepada para pemilik mobil keluaran pabrikan tersebut menyusul penarikan mobil Toyota terkait bermasalahnya pedal gas di mobil tersebut.
Pernyataan orang nomor satu di Toyota itu merupakan yang pertamakalinya setelah serangkaian penarikan kembali produk Toyota di Amerika dan Eropa sepanjang Januari 2010 ini.
“Kami meminta maaf karena telah membuat konsumen merasa khawatir,” papar Toyoda yang tengah menghadiri World Economic Forum di Davos Swiss itu kepada reporter NHK seperti dikutip Associated Press
Cucu pendiri Toyota itu mengatakan, kini perusahaannya tengah melakukan investigasi atas kasus tersebut dan berusaha secepatnya memberikan jalan keluar bagi para pemilik mobil.
Sementara Mike Michels, Juru Bicara Toyota mengatakan Toyota telah menerima masukan dari pemerintah Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Agency/NTHSA-red), Sabtu (30/1). Namun ia tak menyebutkan masukan seperti apa yang diberikan badan pemerintah tersebut.
Kendati demikian, Toyota mengatakan pihaknya telah mulai mengirimkan pedal baru kepada dealer untuk mengganti pedal yang dinyatakan bermasalah. Pabrikan ini juga menyebutkan, pedal gas yang ada di mobil Toyota tersebut tidak semuanya bermasalah.
Disebutkan pula, selain buatan pabrikan Jepang pedal yang dipasang di mobil Toyota itu diproduksi oleh pabrikan Amerika yaitu CTS Corporation. Pedal yang diproduksi Denso–pabrikan Jepang–ternyata berfungsi baik tutur sumber dari sebuah dealer Toyota di Amerika.
“Yang pasti perbaikan akan segera dilakukan dan ini telah mendapatkan persetujuan dari NTHSA,” ujar sumber tersebut. Seperti diketahui, pada pekan kedua Januari, Toyota telah menarik 2,3 juta unit produknya di Amerika. Selang sepekan kemudian, penarikan dilakukan kembali atas 1,7 juta unit produk. Penarikan produk itu diikuti dengan penarikan 1,8 juta unit mobil di Eropa dengan alasan yang sama yaitu pedal gas yang bermasalah.

PENANGANAN DAN PENYAMPAIAN BAD NEWS DARI PERUSAHAAN KE PELANGGAN
Berita yang tidak menyenangkan (bad news) pada perusahaan seringkali terjadi dan sangat mengganggu kinerja perusahaan. Mengkomunikasikan masalah atau memberitahukan perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra perusahaan secara negatif, maka perlu memperhatikan tiga hal, yaitu  penyampaian bad news, penerimaan pesan tersebut, dan menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens. Bad news yang berkaitan dengan produk antara lain misalnya kenaikan harga produk, penarikan kembali produk, kadaluwarsa produk, cacat atau rusak. Pada penyampaian bad news tentang produk bagi para pelanggan misalnya kenaikan harga produk, atau penarikan produk, lebih baik pendekatan yang digunakan adalah perencanaan tak langsung diawali dengan pernyataan yang bersifat netral dan didukung dengan alasan logis.
Pada berita “Buntut Penarikan Produk, Bos Toyota Minta Maaf di atas menggunakan penyampaian bad news secara tidak langsung. Para petinggi perusahaan mengadakan rapat dan para pekerja proyek yang menganalisa kecacatan yang terjadi di lapangan pada pelanggan. Penyampaian bad news melalui media komunikasi langsung yang diantaranya telepon, sms, maupun melalui media cetak dan elektronik sekalipun. Direktur atau pejabat tertinggi Toyota meminta maaf melalui media elektronik agar tidak terjadi pasag surut informasi.
Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyampaian bad news kepada pelanggan atau calon pelanggan.
a.       Tetap bekerja sebaik mungkin menuju kepada terwujudnya suatu penjualan ulang (resale).
Menurut permasalahan berita di atas, memperkuat kepercayaan pelanggan dengan memberikan pelayanan dan perbaikan produk yang baik merupakan salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan penjualan ulang bagi para pelanggan. Pemanggilan kepada konsumen Honda dilakukan baik melalui via telepon maupun SMS ataupun surat. Para pelanggan dapat datang ke bengkel resmi Honda untuk melakukan perbaikan secara cuma-cuma dengan menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan yang sah. Semua perbaikan ditanggung oleh pihak Honda. Konsumen tidak perlu menyiapkan dana sepeser pun. Penarikan kembali suatu produk bukan berarti ada permasalahan serius di produk yang bersangkutan. Justru sebaliknya, langkah penarikan kembali merupakan wujud tanggungjawab produsen untuk memastikan produknya tetap aman sehingga keselamatan dan kenyamanan konsumen tetap terjamin.
b.      Tetap menjaga instruksi atau informasi tambahan sejelas mungkin.
Menurut permasalahan berita di atas, menjaga timbal balik informasi tentang kendaraan Honda yang terjadi kecacatan sangat diperlukan agar kesalahan produksi dapat segera diatasi oleh perusahaan/produsen. Produsen memberikan informasi pelayanan Honda yang ada sehingga resiko kecelakaan akibat mobil Honda minim terjadi.
c.       Tetap optimis, percaya diri
Menurut permasalahan berita di atas, perusahaan harus tetap berani mengungkapkan kebenaran dan kesalahan yang terjadi agar penjualan dapat terus meningkat. Percaya diri dan optimis membuat pelanggan tetap percaya terhadap kinerja perusahaan walaupun kadangkala terjadi kecacatan pada produk.